Selasa, 29 Januari 2013

Beda Motivasi

Sudah seharusnya berubah? atau haruskah berubah?, jadi teringat kisah seekor anjing dan seekor kijang. Satu masa seekor anjing dan tuannya masuk ke dalam hutan untuk berburu kijang. Tuan atau pemilik anjing tersebut merasa sangat pede untuk berburu kijang tidak perlu membawa senjata, dia hanya cukup mengandalkan kemampuan anjingnya yang tidak pernah gagal dalam perburuan apapun.
Saat bertemu dengan seekor kijang yang sedang hamil maka disuruhlah anjingnya untuk mengejar, maka kedua binatang tersebut saling berkejaran antara yang dimangsa dan pemangsa. Ternyata tidak mudah untuk menaklukkan kijang yang sedang hamil tersebut, 10 menit, 20 menit, 1 jam sampai berjam-jam, barulah anjing tersebut merasa kecapaian. Saat anjing tersebut beristirahat kecapaian, kijang tersebut menghampirinya dan terjadilah dialog diantara keduanya.
Anjing : ” Jang….kenapa sih kamu sulit diburu?”
Kijang : ” Jing…kamu mengejar saya hanya untuk prestasi kamu didepan tuan mu, tapi aku berlari untuk menyelamatkan diri dan calon bayi dalam kandunganku ini, sehingga aku harus berlari sekuat tenaga untuk menyelamatkannya”.
Ya, motivasi lah yang membedakan diantara keduanya, anjing mengejar kijang hanya untuk prestasinya dia sedangkan kijang untuk bisa menyelamatkan hidup dan calon bayi dalam kandungannya. Semuanya berpaling pada motivasi yang muncul.(Isi Blog ini sedbagian saya kutip dari cerita di web dosen saya )

Jumat, 25 Januari 2013

BENTUK TRANSFORMASI FOURIER UNTUK SINYAL KOSINUS

  Lanjutan Dari Postingan sebelumnya......
Untuk merubah bentuk sinyal Kosinus ke dalam bentuk Transformasi Fourier maka dilakukan transformasi yang dikenal dengan istilah transformasi fourier. Berikut ini script tambahan untuk merubah ke dalam bentuk fourier dan dalam hal ini menggunakan Tranformasi Fourier domain Frekuensi




Fs=16000;
f=100;
t=0:0.01/Fs:0.1;
x1=cos(2*pi*t*f);
nfft= 2^nextpow2(1000); 
x=fft(x1,nfft)/1000;
x=x(1:nfft/2+1);
x=2*abs(x);
f=Fs/2*linspace(0,1,nfft/2+1);
plot(f,x);
title(' transformasi fourier');
xlabel('frekuens’);
ylabel (‘H(jw)’);

 Dan akan keluar aplikasi sederhana seperti gambar berikut
 

APLIKASI PEMBANGKIT SINYAL KOSINUS MENGGUNAKAN MATLAB


       Salah satu mata Kuliah yang sangat menarik bagi saya di Kampus Tercinta IT TELKOM adalah mata kuliah  Pengolahan Sinyal dan Teknik Multimedia. Pengolahan sinyal adalah mata kuliah yag mempelajari bagaimana suatu sinyal dibuat dan direkayasa agar sesuai denga kebutuhan terutama sekali untuk kepentingan penyimpanan. Aplikasi yang digunakan adalah Matlab, aplikasi yang sangat membantu bagi para engineer.
Sebagai salah satu contoh berikut ini akan saya tampilkan contoh aplikasi pembangkit sinyal cosinus yang sangat sedrhana

 Pada kasus ini sinyal frekuensi yang akan saya bangkitkan adalah sinyal cosinus dengan Amplitudo=1 dan frekuensi=100 hz dan menggunakan frekuensi sampling fs=16000 hz dan waktu t=100 ms
semoga bermanfaat


Fs=16000;
f=100;
t=0:0.01/Fs:0.1;
x1=cos(2*pi*t*f);
plot(t,x1);
title('Gambar sinyal cosinus');
xlabel('waktu(sekon)');
ylabel('Amplitudo');


Jika sudah selesai maka akan tampil aplikasi pembangkit sinyal cosinus sederhana seperti dibawah ini